Saturday, October 25, 2014

My Smanssa’s Moment #part 1


Bismillah, Assalamualaikum ya akhi ya ukhti ( lama banget nggak ngeblog, hehe. Nah disini aku bakal ngeshare pengalaman nih, untuk topik seputar islam dan pengetahuan insyaALLAH kedepannya deh. So let’s go semoga bermanfaat ya teman ^.^
Ngomong ngomong soal sekolah, kata orang nih masa paling indah itu masa SMA. Hmm bener gak sih? Masa SMA itu masa paling sweet, indah, unforgettable, pokoknya kece banget deeh. Setiap orang punya cerita masing masing, dan di salatiga ceritaku berawal.



Sma 1 Salatiga, almamater kece yang banyak banget menorehkan pengalaman yang menakjubkan dalam hidup( *cielah* Awalnya gak pernah nyangka kalau sma nya bakal di salatiga. Wkwk tapi sebenernya dari kecil aku udah berharap supaya ‘sempet’ sekolah di salatiga, karena udara salatiga yang dingin dan asri banget bikin aku kangen kalo ke salatiga. Jadinya pengen balik lagi. Eh sekarang malah setiap hari dikasih kesempatan pulang pergi salatiga-ambarawa xD
Tak share dikit nih ya akh dan ukh, kalau masuk smanssa ada semacam tradisi penyambutan anak baru yang dinamakan mpo. Dan itu udah tak jabarin di salah satu artikelku yang lain kok.. nanti bisa dibaca sendiri yaa tentang mpo 2013 di blogku. Jadi itu kayak sebagai langkah awal anak baru buat menapaki terjal nya kehidupan di smanssa *tsaah. Lanjut lanjut. Nah di artikel ku kali ini, fokusku bukan di mpo nya, tapi di hal lain dari smanssa. Apa itu?
Mmm if we’re talking about school, nggak bakal terlepas dari yang namanya kelas. Ya nggak? Dan itu fokusku kali ini. Kelas adalah tempat kita hidup sehari hari, belajar, bermain, bosen, sedih, seneng. Dan tanpa kelas yang asik hidup kalian di sekolah itu juga ada yang kurang rasanya. And i proudly present my best class ever nih guys, yang selalu bikin aku senyum setiap saat... MIA 6!! Iyaps, Mia 6 atau Mipa 6 atau apalah itu sebutannya, biar lebih afdol kita panggil aja “SAMIN” (Serikat Anak Mia/Mipa 6).
“Samin? Wah itu kelas paling kompak, nggak pernah ada konflik ketoke. Akur banget”
“Enak banget to yang kelasnya MIA 6, kayake nggakpernah ada masalah ya?”
“Anak samin itu sebenernya pinter pinter, tapi sayange kok... RAME :P”
“Kamu kelas MIA 6 ya? |iya..? | kelasnya seru banget”
Nah itu tuh kurang lebih komen komen seputar samin dari kalangan guru dan murid smanssa. Rame, gokil, seru, kompak, dan keliatannya nggak ada masalah :D
Haha tapi sebenernya nggak Cuma keliatan dari luar seperti yang mereka katakan, samin itu menyimpan berjuta rahasia tentang banyak hal. Dan itu lebih indah dari kata orang yang hanya menilai dari luar. Namun, menjadi bagian dari mereka adalah hal yang paling aku syukuri. Karena mereka satu satunya kelas yang menurutku netral, nggak ada individualisme yg dominan bgt, hedonisme, ethnosentrisme, spionase, sabotase *halah malah pkn*.
Pernah kebayang 3 tahun sekelas? Iyaa itu juga yang dialamin samin. Jadilah kami seperti anak kembar identik dari sel ovum yang sama *padhal kagak ada-_-*  Lanjuut. Awalnya masuk, aku mikirnya samin bakalan sama kayak kelas kelas sebelumnya. Pasti ada golongan menengah, golongan atas dan golongan bawah. But it’s totally wrong!! Di samin semuanya di rangkul dan di support. Itu hebatnya. Detik demi detik kami berusaha mengenal karakter satu sama lain, memahami, mengerti, dan memberikan apa yang seharusnya kami berikan sebagai seorang “teman” dan itulah arti pertemanan sebenarnya ^^
Suka dan duka, tangis dan tawa kami melaluinya bersama. Saat pertama kenalan, berusaha ngapalin nama temennya tapi lupa lupa:p kenalan sama pembimbing akademik yang pertama, bu wiwin <3. Melalui semester pertama, saat kami berusaha mengenal satu sama lain. Semester dua, ketika kami mencoba mengakrabkan diri dan menikmati arti pertemanan. Semester tiga, kami mendapat pembimbing akademik kedua, bu ning.. yang perhatian dan keibuannya subhanallah ( dan ketika kami berusaha memahami karakter yang lain, akhirnya mendapatkan banyak pengalaman dan arti dari keikhlasan, memaafkan, dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Bahagia itu sederhana, asal bersama kalian. Semester 4,5,6 akan terus kita lewati bersama. Dan itu adalah puncak dari kerja keras dan peluh yang telah kita korbankan.
Samin selalu identik dengan selfie. Itu kebutuhan wajib yang harus dilakukanxD sampek sampek nih, galeri hapeku penuh dengan foto foto mereka yang alay bin lebay tapi lucu imut. Kadang kalau aku lagi pergi untuk tugas jadi nggak masuk sekolah berminggu minggu, aku selalu liatin foto mereka. Rasanya tanpa mereka itu.. kayak ada yang kurang gitu. Dan selalu, setiap pulang dari perjalanan jauh terus bisa kumpul lagi sama mereka, senengnya itu gak bisa terbendungkan. Sampek pengen tak peluk satu satu:D
Ketika waktu terus berjalan, dan itu membuatmu jauh dari ku. Ingatlah satu hal, bahwa kita pernah melalui hari bersama. Kita pernah tertawa bersama, menangis bersama, berjuang bersama, dan ketika lelah mendera.. kita pernah saling menguatkan untuk terus bangkit. Berlari kawan.. tunjukkan bahwa anggapan orang laiin tentang kita memang benar adanya. Tentang sebuah keikhlasan, perjuangan, dan persahabatan. Ingatlah hari ini.. ketika kita bersama mencari jati diri untuk menggapai mimpi. Selamanya, kalian adalah nikmat Allah yang indah, aku bersyukur Allah mempertemukanku dengan kalian. Salatiga akan menjadi kenangan manis, karena ada kalian disana.

Ambarawa, 12 Oktober ‘14

1 comment: