Aku terdiam untuk menghela
Kenapa tak ada
Aku hela sekali lagi
Tetap tidak ada keberanian
Ketika kuucapkan proosa
Prosa dan sajak tak berakhir
Seperti hal nya dengan rasa ini
Kuyakin aku sedang merasakannya
Aku yang terhimpit disini
Kurasakan kelaparan, manis, bagai terbang
Disaat malaikat melihatmu tersenyum
Ku hanya bisa tersenyum
Dari Jauh
Ingin kulihat didepanmu
Senyum bahagia yang terpancar dari mulutmu
Dan senyum yang tersenyum karna senyummu
Jika kau tau aku yang hina ini
Akankah kau merapal kalimat balasan
Sebagai jawaban syair ini
Tolong ingatlah
Tatkala dunia berbohong
Dunia yang menghasilkan berbagai racun manis
Dari jiwa yang rapuh
Tetapi kaulah yang tertangguh
Kuharap kau mempercayai hanya yang setia
Yang melakukannya dengan tulus
Karena kau lelaki satu satunya yang mengerti aku, wanita yang bisu
Kutidak ingin menghapus senyummu
tidak ingin kuhapus
jika kau tau perasaanku
jangan hapus senyumku
Ku tahu kau ingin bebas
tapi aku ingin bebas bersamamu
karena bebas tak akan menyenangkan kalau kau sendiri
tapi kuyakin
jika itu yang terbaik untukmu
terbanglah kemanapun kau mau dan tersenyumlah
bahagia di langit
aku akan tersenyum dari bawah
---- jangan pernah kau hapus senyum indahmu itu;)
No comments:
Post a Comment