Ibnu 'Abbas r.a. berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata, kepada Mu'adz bin Jabal r.a. ketika Baginda mengutusnya ke negeri Yaman: "Sesungguhnya kamu akan mendatangi kaum Ahlul Kitab, jika kamu sudah mendatangi mereka maka ajaklah mereka untuk bersaksi tiada tuh
an yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka telah mentaati kamu tentang hal itu, maka beritahulah mereka bahwa Allah mewajibkan bagi mereka shalat lima waktu pada setiap hari dan malamnya.
Jika mereka telah mentaati kamu tentang hal itu maka beritahulah mereka bahwa Allah mewajibkan bagi mereka zakat yang diambil dari kalangan orang mampu dari mereka dan dibagikan kepada kalangan yang faqir dari mereka. Jika mereka mentaati kamu dalam hal itu maka janganlah kamu mengambil harta-harta terhormat mereka dan takutlah terhadap doa orang yang dizalimi karena antara dia dan Allah tidak ada hijab (pembatas yang menghalangi) nya". (Sahih) (Muttafaq alaih, lafaz hadis riwayat al-Bukhari)
[Petikan kitab: Al-Ahaadith an-Nabawiyah al-Mutadawalah Fi Hayatina al-Yaumiyah, Dr Athif al-Miliji]
“Ya
Allah, aku mengadu kepada-Mu kelemahan kekuatanku, sedikitnya
kemampuanku
dan hinanya aku pada pandangan manusia. Wahai Tuhan
Yang
Maha Pengasih, Kamulah Tuhan golongan yang lemah dan Kamu juga
Tuhanku.
Kepada siapa Kamu serahkan aku? Kepada orang jauh yang
memandangku
dengan wajah bengis atau kepada musuh yang menguasai
urusanku?
Sekiranya Kamu tidak murka kepadaku, aku tidak peduli (apa yang
menimpa).
Namun keselamatan daripada-Mu lebih melapangkan aku. Aku
berlindung
dengan cahaya wajah-Mu yang menyinari kegelapan serta
memperelokkan
urusan dunia dan akhirat. Aku berlindung daripada
kemarahan-Mu
atau kemurkaan-Mu terkena kepadaku. Kamu berhak untuk
mencela
aku sehingga Kamu redha. Tiada kuasa dan tiada kekuatan
melainkan dengan-Mu.”(Sirah Nabawiyyah, Mustafa Sibaie,
28/113)
Abdullah
bin Abbas radiallahu’anhuma dalam menghuraikan ayat 148 surah al-Nisa’,
telah berkata: “Allah tidak menyukai seseorang yang mendoakan
kebinasaan orang lain melainkan jika orang yang didoakan tersebut
menzalimi orang yang berdoa. Maka ketika itu, tidak mengapa yang
dizalimi mendoakan kebinasaan orang yang dizalimi”. (Tafsir Ibni Kathir
1/571)
No comments:
Post a Comment