Friday, June 14, 2013

SMA 1 Salatiga Terapkan Sistem SKS


  • Siswa Bisa Lulus 2 Tahun
 
SALATIGA - SMA 1 Salatiga telah menerapkan sistem  satuan kredit semester (SKS) kepada siswanya, dengan masa uji coba pada tahun ajaran 2012-2013 lalu. Diharapkan dengan penerapan secara efektif mulai tahun ajaran 2013-2014, pada 2015 mendatang sudah ada siswa yang lulus atau menempuh
pendidikan hanya 2 tahun.

''Kami sudah menerapkan sistem SKS itu mulai ajaran lalu. Sistem ini membantu siswa menempuh pendidikan relatif singkat yakni hanya 2 tahun,'' kata kata Kepala SMA 1 Salatiga, Drs Sujit Mudjirno SIP MPd, kemarin.

Menurut Sujit, bukan tidak mungkin pada 2015 sudah ada siswa yang bisa lulus sekolah dengan menempuh pendidikan 2 tahun. Itu pun sebenarnya pendidikan telah selesai 3 semester dengan menyelesaikan 126 SKS dari 17 mata pelajaran, serta ujian sekolah. Namun karena ujian nasional (UN) hanya sekali setahun, maka masih menunggu 1 semester untuk mengikuti UN.
''Nah kesempatan 1 semester dipakai siswa menyiapkan UN dengan belajar semua mapel yang diujikan,'' tutur Sujit.

Berbeda dengan penerapan SKS di perguruan tinggi, pembayaran tidak berdasarkan jumlah SKS tetapi tetap seperti biasa. Hanya bagi siswa yang cerdas dengan indeks prestasi (IP) tinggi saja yang bisa mengambil SKS lebih banyak dibandingkan siswa lainnya.

Tantangan

Keunggulan dari program itu, siswa bisa lulus cepat, hemat waktu, ringan biaya, dan pelayanan pendidikan maksimal. Namun ada beberapa tantangan bagi siswa cerdas yang mengambil SKS lebih, yakni harus bisa berkompetisi, waktu banyak dipakai untuk belajar, membuat tugas, serta adanya individual yang tinggi di antara siswa.

''Ini menjadi tangangan orang tua dan guru mengembangkan kompetensi sosial bagi anak, bersosialisasi dengan baik.''

Sementara itu dalam UN kemarin, 6 siswa meraih nilai 10 mapel matematika (jurusan IPA), 8 siswa raih nilai 10 mapel kimia, 1 siswa meraih nilai 10 mapel fisika, 3 siswa raih nilai 10 mapel matematika (jurusan IPS), dan 2 siswa raih nilai 10 bahasa Inggris. Lalu siswa dengan UN tertinggi diraih Thomas Rudi Hartanto 57,15 (jurusan IPA), Brian Saputra 53,10 (jurusan IPS), dan Nabilla Larasati 54,75 (jurusan bahasa). Kemudian terdapat 97 siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri favorit tanpa tes. (H32-87) (/)

No comments:

Post a Comment